Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Lingkungan

Daftar Lengkap 14 Zona Megathrust Indonesia, BMKG Ingatkan Potensi Gempa Besar

Penulis : Mutmainah J - Editor : Nurlayla Ratri

21 - Dec - 2025, 09:34

Placeholder
Ilustrasi zona Megathrust. (Foto: iStock)

JATIMTIMES - Indonesia berada di kawasan Cincin Api Pasifik yang membuat aktivitas tektonik di wilayah ini tergolong tinggi. Dalam Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2024, tercatat sedikitnya 14 zona megathrust yang memiliki potensi memicu gempa bumi berkekuatan besar hingga tsunami.

Zona megathrust merupakan wilayah pertemuan lempeng tektonik yang mampu menyimpan energi dalam jumlah besar selama ratusan tahun. Ketika energi tersebut dilepaskan, gempa dengan magnitudo tinggi bisa terjadi.

Baca Juga : Ramalan Keuangan Zodiak 21 Desember 2025: Saatnya Menata Finansial Menjelang Akhir Tahun

Daftar Lengkap 14 Zona Megathrust di Indonesia dan Sekitarnya

Berikut daftar zona megathrust beserta potensi magnitudo maksimalnya berdasarkan pemetaan terbaru:

1. Megathrust Aceh–Andaman berpotensi memicu gempa hingga magnitudo 9,2

2. Megathrust Nias–Simeulue dengan potensi magnitudo 8,7

3. Megathrust Batu berpotensi menghasilkan gempa hingga 7,8

4. Megathrust Mentawai–Siberut dengan magnitudo maksimal 8,9

5. Megathrust Mentawai–Pagai berpotensi mencapai 8,9

6. Megathrust Enggano dengan potensi magnitudo 8,9

7. Megathrust Jawa berpotensi memicu gempa besar hingga 9,1

8. Megathrust Jawa bagian barat dengan magnitudo maksimal 8,9

9. Megathrust Jawa bagian timur berpotensi mencapai 8,9

10. Megathrust Sumba berpotensi menghasilkan gempa hingga 8,9

11. Megathrust Sulawesi Utara dengan potensi magnitudo 8,5

12. Megathrust Palung Cotobato berpotensi memicu gempa 8,3

13. Megathrust Filipina Selatan dengan magnitudo maksimal 8,2

14. Megathrust Filipina Tengah berpotensi menghasilkan gempa 8,1.

Dua Zona Megathrust Berstatus Seismic Gap

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa saat ini terdapat dua zona megathrust yang masuk kategori seismic gap, yakni:

• Megathrust Selat Sunda, terakhir mengalami gempa besar pada tahun 1757

• Megathrust Mentawai–Siberut, dengan gempa terakhir tercatat pada 1797.

Seismic gap merupakan istilah ilmiah untuk wilayah yang sudah lama tidak mengalami pelepasan energi tektonik. Kondisi ini menandakan adanya potensi akumulasi energi yang cukup besar.

BMKG Tegaskan Bukan Ramalan Gempa

BMKG menekankan bahwa istilah “menunggu waktu” dalam konteks seismic gap bukan berarti gempa akan terjadi dalam waktu dekat. Hingga kini, tidak ada teknologi maupun metode ilmiah yang mampu memprediksi secara pasti kapan gempa bumi akan terjadi.

Baca Juga : Parkir Digital Surabaya Digeber 2026, Akademisi Ungkap Potensi PAD TJU Rp55 Miliar

“Kalimat ‘tinggal menunggu waktu’ sering disalahartikan sebagai ramalan. Yang dimaksud adalah potensi geologis berdasarkan data sejarah dan kajian ilmiah, bukan kepastian kejadian,” tulis BMKG melalui akun Instagram resminya.

BMKG juga menegaskan bahwa penyampaian informasi ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan publik, bukan menciptakan kepanikan. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009, BMKG memiliki tanggung jawab dalam pengamatan dan penyampaian informasi terkait gempa bumi dan tsunami kepada masyarakat.

Pentingnya Kesiapsiagaan Masyarakat

Dengan tingginya potensi gempa di sejumlah zona megathrust, masyarakat di wilayah rawan bencana diimbau untuk memahami langkah mitigasi, mengenali jalur evakuasi, serta mengikuti informasi resmi dari BMKG.

Kesiapsiagaan dan edukasi dinilai sebagai kunci utama untuk meminimalkan risiko dan dampak bencana alam di masa mendatang.

Pentingnya Menyiapkan Tas Bencana Sejak Dini

Selain memahami potensi gempa dari zona megathrust, kesiapsiagaan pribadi menjadi langkah penting yang harus dilakukan masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah rawan bencana. Salah satu bentuk kesiapsiagaan paling dasar adalah menyiapkan tas bencana (emergency kit).

Tas bencana berfungsi sebagai perlengkapan darurat yang dapat digunakan dalam 72 jam pertama setelah bencana terjadi, saat akses bantuan masih terbatas.

Isi Tas Bencana yang Wajib Disiapkan

Berikut daftar perlengkapan penting yang dianjurkan oleh lembaga kebencanaan:

1. Dokumen penting Simpan fotokopi KTP, KK, akta kelahiran, kartu BPJS, dan dokumen penting lain dalam map plastik tahan air.

2. Air minum dan makanan siap saji Siapkan air mineral serta makanan instan atau makanan berenergi tinggi seperti biskuit, makanan kaleng, dan energy bar.

3. Perlengkapan P3K Berisi obat-obatan pribadi, obat pereda nyeri, antiseptik, plester, perban, dan masker.

4. Pakaian dan perlengkapan pribadi Bawa pakaian ganti, pakaian hangat, selimut ringan, serta perlengkapan kebersihan seperti sabun, tisu basah, dan pembalut.

5. Alat penerangan dan komunikasi Senter, baterai cadangan, power bank, serta radio portable untuk menerima informasi darurat.

6. Uang tunai secukupnya Dalam kondisi darurat, transaksi non-tunai sering kali tidak bisa digunakan.

7. Peluit dan alat serbaguna Peluit berguna untuk memberi tanda jika terjebak, sementara pisau lipat atau alat multifungsi dapat membantu dalam berbagai situasi.

8. Perlengkapan khusus Jika ada bayi, lansia, atau penyandang disabilitas, siapkan kebutuhan khusus seperti susu formula, popok, atau alat bantu medis.


Topik

Lingkungan Daftar Lengkap 14 Zona Megathrust di Indonesia



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Nurlayla Ratri