JATIMTIMES - Halaman Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Malang baru saja menjadi saksi perayaan yang tak sekadar seremonial. Upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 di madrasah ini meninggalkan kesan mendalam, bukan hanya karena warna-warni pakaian adat yang dikenakan para siswa kelas 4, tetapi karena pesan hangat dan menggugah dari Kepala Madrasah Hj. Siti Aisah, S.Ag., M.Pd. yang berhasil menyalakan semangat generasi muda.
Dalam suasana penuh khidmat, Aisah memimpin jalannya upacara dan membacakan amanat Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir, tentang pentingnya peran pemuda dalam menjaga persatuan bangsa. Namun yang paling membekas bukan pidato resmi itu, melainkan tambahan pesan pribadi dari sang kepala madrasah yang berbicara langsung kepada hati murid-muridnya.
“Anak-anakku, jangan takut bermimpi tinggi. Dunia berubah bukan karena orang pandai semata, tapi karena mereka yang gigih belajar dan berani berbuat baik,” ujarnya dengan tatapan lembut.
Baca Juga : Gunung Semeru Meletus 8 Kali dalam 6 Jam! Kolom Abu Capai 800 Meter, Warga Diminta Waspada
Lebih lanjut, para siswa dipandang sebagai generasi penerus sekaligus penentu arah masa depan bangsa. Karena itu, mereka perlu terus belajar dan mengembangkan diri secara seimbang, baik dalam aspek akademik maupun spiritual. Dengan keseimbangan tersebut, diharapkan lahir generasi yang tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi sesama dan lingkungannya.
“Kalianlah penerus negeri ini. Belajarlah bukan hanya untuk nilai, tapi untuk memberi makna bagi sesama,” sambungnya, dengan nada penuh keyakinan.
Kata-kata itu membuat suasana upacara terasa hidup. Ketika seluruh peserta bersama-sama mengucapkan Ikrar Sumpah Pemuda, semangat persatuan seolah meresap di setiap napas. Lagu perjuangan seperti Satu Nusa Satu Bangsa dan Bangunlah Pemuda Pemudi menggema lantang, menumbuhkan rasa cinta tanah air yang jujur dan tulus.
Setelah upacara, semangat kebangsaan itu disambung dengan penyerahan karya literasi guru kepada Kepala Madrasah. Karya-karya ini merupakan buah kreativitas para guru yang berkomitmen menghidupkan budaya literasi di lingkungan MIN 1 Kota Malang. Di antara para penulisnya ialah Irma Fajarwati, Murita Herliningtyas, Nur Rahmah, Rachmawati, dan Idha Fitriani.
Aisah menerima karya tersebut dengan penuh apresiasi. “Inilah bukti semangat literasi di madrasah kita. Para guru tak berhenti berkarya meski sibuk mengajar. Semoga keteladanan ini menular dan menumbuhkan semangat menulis di hati anak-anak,” tuturnya, memberi motivasi dengan kehangatan khas seorang pendidik.
Baca Juga : 23 Wilayah di Jatim Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem hingga 5 November, Warga Diminta Waspada
Rangkaian kegiatan kemudian berlanjut ke Puncak Kokurikuler Kelas 4, yang menanamkan nilai karakter dan kepedulian lingkungan melalui pembelajaran tematik. Semua berlangsung bukan sekadar sebagai agenda rutin, melainkan perwujudan nyata pendidikan yang menghidupkan nilai.
Perayaan Sumpah Pemuda di MIN 1 Kota Malang ini menjadi cermin betapa pendidikan yang dipimpin dengan hati mampu melahirkan makna. Kepemimpinan Hj. Siti Aisah bukan sekadar administratif, ia adalah energi yang menyalakan semangat belajar, berkarya, dan mencintai Indonesia dalam jiwa anak-anak didiknya.
