JATIMTIMES - Cuaca panas dan terik terasa dalam beberapa hari terakhir di kawasan Malang Raya. Hal ini disebabkan adanya kulminasi utama merupakan fenomena saat matahari berada tepat dalam posisi tertinggi di langit.
Kondisi ini membuat sinar matahari langsung memancar ke permukaan bumi tanpa hambatan. Hal tersebut dibeberkan Prakirawan BMKG Karangploso Malang, Linda Fitrotul.
Baca Juga : Peneliti UB Sebut Campuran Etanol 30 Persen Aman untuk Mesin, Bisa Tekan Impor BBM
“Kondisi panas dan terik ini karena ada kulminasi, sehingga pembentukan awannya tidak ada. Karena tidak ada tutupan awan, maka cahaya matahari langsung ke permukaan bumi dan membuat panasnya lebih terik serta kelembapan menjadi kering,” ungkap Linda.
Fenomena kulminasi matahari yang tengah terjadi menyebabkan suhu udara di wilayah Malang Raya meningkat cukup terasa. Jika sebelumnya suhu rata-rata berkisar antara 27 hingga 28 derajat Celsius, kini suhu harian naik menjadi sekitar 30 hingga 31 derajat Celsius.
Menurutnya kondisi di wilayah Malang Raya terbilang normal. Karena suhu udara tertinggi saat kulminasi tercatat di Lamongan dan Surabaya yang mencapai antara 36 hingga 37 derajat celcius.
Dampak lain adanya fenomena kulminasi utama, membuat musim hujan yang seharusnya akhir September menjadi bergeser pada pertengahan Oktober ini.
“Perkiraan kami, wilayah Malang Raya sudah memasuki musim hujan pada akhir September. Karena adanya fenomena ini, bergeser menjadi pertengahan Oktober," imbuh Linda, Jumat (17/10/2025).
Meski terasa lebih menyengat, kondisi ini akan segera normal seiring dengan masuknya musim hujan. Dari pantauan BMKG Malang, fenomena kulminasi utama matahari sudah mendekati berakhir dan kondisi cuaca kembali berangsur normal.
Baca Juga : Dirgahayu ke-24 Kota Batu! Ini Sejarah Lengkap Kota Dingin yang Dijuluki ‘Swiss Kecil di Jawa’
Dilihat dari pembentukan awan sudah mulai masif. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir secara berlebihan terhadap cuaca panas yang terjadi.
“Selain itu, hujan sudah terjadi meski hanya di beberapa wilayah Malang saja,” tutup Linda saat di kantornya.
Beberapa wilayah di Malang bahkan mulai diguyur hujan ringan dalam beberapa hari terakhir.
Sedang, fenomena kulminasi utama umumnya terjadi dua kali dalam setahun di wilayah Indonesia, yakni saat posisi matahari melintas di atas garis khatulistiwa. Di Malang Raya, puncaknya berlangsung pada pertengahan Oktober dan Maret setiap tahunnya.