JATIMTIMES - Wali Kota Malang Wahyu Hidayat memastikan layanan Trans Jatim Koridor Malang-Batu bakal resmi beroperasi pada akhir November 2025 mendatang. Kabar baiknya, program transportasi publik ini mendapat dukungan penuh dari para sopir angkutan kota (angkot) di Kota Malang.
Sebelumnya, sejumlah sopir angkot pada beberapa trayek sempat khawatir bahwa beroperasinya Trans Jatim akan menggerus angkot. Hal tersebut juga sempat disampaikan kepada DPRD Kota Malang melalui sebuah audiensi.
Baca Juga : Hati Warga Jatim Terluka Saat Simbol NU Dilecehkan, Demo depan Grahadi dan Segel Kantor Trans 7
“Kemarin Pak Kadishub Provinsi sudah bertemu saya dan menyampaikan jalur yang akan dilewati Trans Jatim. Setelah itu saya langsung sampaikan ke paguyuban sopir angkot, dan Alhamdulillah mereka mendukung penuh,” ujar Wahyu, Kamis (16/10/2025).
Menurut Wahyu, Pemprov Jawa Timur juga memberi perhatian besar terhadap nasib para pengemudi lokal. Sebab, seluruh tenaga teknis yang terlibat dalam pengoperasian Trans Jatim nantinya akan direkrut dari kalangan sopir dan teknisi angkot yang masih aktif di Kota Malang.
“Untuk tahap awal, ada 15 unit armada Trans Jatim yang disiapkan, 14 armada utama dan 1 cadangan. Semua sopir, teknisi, hingga kernet akan diambil dari paguyuban angkutan kota,” jelasnya.
Tak hanya itu, Pemkot Malang juga akan menyiapkan armada feeder dan program peremajaan angkot melalui dukungan anggaran dari APBD. Langkah ini diambil agar sistem transportasi konvensional tetap selaras dengan konsep Trans Jatim. “Untuk feeder dan peremajaan nanti akan kita anggarkan dari APBD. Jadi angkot tetap bisa beroperasi, tapi dengan sistem dan wajah baru yang lebih tertata,” kata Wahyu.
Selain integrasi sistem, Pemkot Malang juga tengah menyiapkan rerouting atau penataan ulang rute angkot yang dinilai sudah tak relevan dengan kondisi lalu lintas saat ini. “Trayek seperti MM, GA, AG itu sudah ada sejak 1980-an. Sekarang sudah tidak optimal lagi, makanya akan kita evaluasi total supaya sesuai dengan jalur Trans Jatim dan kebutuhan masyarakat,” terang Wahyu.
Lebih lanjut, Wahyu menegaskan bahwa Trans Jatim akan beroperasi dengan sistem Bus by The Service (BTS) yang tengah dikembangkan Pemkot Malang. Layanan ini dilengkapi fasilitas AC, Wi-Fi, serta jadwal keberangkatan setiap 10–15 menit, tanpa menunggu penumpang penuh.
Baca Juga : Revisi Perda BUMD, Komisi C DPRD Jatim Ungkap Perubahan Ketentuan Modal hingga Laba
“Cukup dengan Rp5.000, masyarakat bisa naik dari Terminal Hamid Rusdi sampai ke Kota Batu. Lewat kantor, kampus, pusat perbelanjaan, sampai kawasan pendidikan. Jadi ini transportasi yang nyaman dan terjangkau,” ujarnya.
Dengan kehadiran Trans Jatim di Malang Raya, Wahyu berharap kemacetan bisa ditekan dan warga mulai beralih ke transportasi publik yang lebih efisien.
“Yang penting semua pihak bisa berjalan bersama pemerintah provinsi, kota, maupun sopir angkot demi peningkatan kualitas transportasi publik di Malang Raya,” pungkasnya.