JATIMTIMES - Pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-Yong, akhirnya angkat bicara setelah resmi berpisah dengan klub Ulsan HD. Melalui surat terbuka yang ia unggah di akun Instagram pribadinya pada Rabu (15/10/2025), mantan pelatih Timnas Indonesia itu menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada para pendukung Ulsan HD, yang dikenal dengan sebutan Cheoyong Warriors.

Dalam surat yang ditulis panjang dan penuh emosi itu, Shin Tae-Yong mengaku gagal membawa Ulsan HD bangkit dan bertanggung jawab penuh atas hasil buruk yang diraih tim selama masa kepemimpinannya.

Baca Juga : Acara Xpose Uncensored Trans7 Disanksi KPI

“Kepada seluruh penggemar Cheoyong Warriors dan Ulsan HD, saya mohon maaf. Kalian pasti memiliki ekspektasi tinggi, tapi saya gagal memimpin Ulsan HD untuk bangkit. Ini salah saya, kelalaian saya. Saya tidak berniat mengelak dari tanggung jawab ini. Saya mohon maaf,” tulis Shin Tae-Yong dalam suratnya.

Mengakui Kegagalan dan Bertanggung Jawab

Shin Tae-Yong menegaskan bahwa dirinya tidak ingin mencari alasan atas hasil yang tidak memuaskan selama dua bulan memimpin tim. Ia menekankan bahwa semua hasil buruk menjadi tanggung jawab pribadinya sebagai manajer.

“Saya ingin kalian tahu satu hal: saya telah melakukan yang terbaik untuk membantu Ulsan HD bangkit. Namun, tidak semua berjalan sesuai rencana. Saya tidak akan mencari-cari alasan. Ini tanggung jawab saya,” lanjutnya.

Meskipun mengaku sedih dan kecewa, Shin Tae-Yong tetap menunjukkan sikap sportif dan penuh penghormatan kepada klub serta para penggemar yang telah memberikan dukungan luar biasa selama masa kepemimpinannya.

Dalam suratnya, Shin Tae-Yong juga menulis dengan penuh rasa terima kasih kepada para penggemar yang selalu hadir di stadion, baik saat tim menang maupun kalah.

“Saya merasakan ketulusan para penggemar Ulsan HD. Bahkan dalam kekalahan dan performa yang buruk, kalian tetap mendukung dengan sepenuh hati. Berkat kalian, saya bangga pernah menjadi bagian dari Ulsan HD,” tulisnya.

Ia mengaku sangat terharu dengan sambutan hangat yang ia terima ketika kembali ke K League setelah 13 tahun. Sayangnya, kebersamaannya dengan Ulsan HD harus berakhir lebih cepat dari yang diharapkan.

“Dua bulan adalah waktu yang singkat, tapi ikatan yang terjalin dengan para penggemar sangat berarti bagi saya. Saya akan selalu mengenang kalian di hati saya,” tambahnya.

Masa Jabatan Singkat dan Catatan Hasil

Shin Tae-Yong hanya memimpin Ulsan HD selama dua bulan sebelum akhirnya diberhentikan oleh manajemen klub. Dalam periode tersebut, Ulsan HD tampil kurang konsisten dan mengalami penurunan performa di klasemen K League.

Dari 10 pertandingan terakhir, Ulsan HD hanya mampu mencatat dua kemenangan, empat hasil imbang, dan empat kekalahan. Hasil tersebut membuat posisi klub semakin terpuruk di papan tengah, jauh dari target manajemen yang menuntut persaingan di zona juara. Keputusan pemecatan ini menjadi langkah cepat manajemen untuk melakukan evaluasi besar-besaran demi menyelamatkan musim mereka.

Baca Juga : 5 Daerah Terpanas di Jawa Timur, dari Lamongan hingga Kediri

Meski telah resmi berpisah, Shin Tae-Yong berjanji akan tetap mendukung Ulsan HD dari belakang layar. Ia meminta para suporter agar terus memberikan semangat kepada para pemain dan staf pelatih yang masih berjuang di lapangan.

"Saya memang pergi, tetapi kebanggaan Ulsan HD harus tetap hidup. Mohon dukung staf pelatih dan pemain Ulsan HD dengan penuh semangat untuk menjaga kehormatan klub. Saya juga akan mendukung kalian dari jauh,” tulis Shin Tae-Yong menutup suratnya.

Surat terbuka tersebut menuai banyak reaksi positif dari para penggemar sepak bola Korea Selatan. Banyak yang menilai Shin Tae-Yong telah menunjukkan sisi manusiawi dan profesionalisme tinggi meski harus berpisah dalam situasi sulit.

Perjalanan Shin Tae-Yong di Dunia Kepelatihan

Nama Shin Tae-Yong dikenal luas berkat prestasinya bersama Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018, saat timnya secara mengejutkan menumbangkan Jerman 2-0. Ia kemudian menjadi pelatih Timnas Indonesia sejak 2019, membawa banyak perubahan dalam pola permainan dan kedisiplinan skuad Garuda.

Setelah masa kontraknya bersama Timnas Indonesia berakhir, ia kembali ke tanah airnya untuk melatih Ulsan HD, klub yang memiliki sejarah panjang di K League. Namun, kiprahnya kali ini harus berakhir lebih cepat dari yang diharapkan.

Surat terbuka Shin Tae-Yong menjadi bukti nyata bahwa ia adalah sosok pelatih yang bertanggung jawab, rendah hati, dan menghargai dukungan penggemar. Meski hanya dua bulan memimpin Ulsan HD, dedikasi dan kejujurannya meninggalkan kesan mendalam bagi para pendukung klub.

Kini, publik menanti langkah berikutnya dari pelatih berusia 55 tahun tersebut apakah akan kembali melatih klub lain di Korea Selatan, atau membuka lembaran baru di luar negeri.