Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Serba Serbi

Kalender Jawa Kamis Pahing 6 November 2025: Tidak Bepergian ke Arah Barat Daya

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Yunan Helmy

06 - Nov - 2025, 05:25

Placeholder
Ilustrasi bepergian ke arah barat daya. (Foto: Shutterstock)

JATIMTIMES - Kamis (6/11/2025) dalam penanggalan Jawa bertepatan dengan pasaran Pahing. Berdasarkan kalender Jawa, hari ini jatuh pada 15 Jumadilawal 1959 tahun Dal, berada dalam Wuku Julungwangi, serta memiliki weton Kamis Pahing dengan jumlah neptu 17 (Kamis = 8, Pahing = 9).

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, Kamis Pahing dikenal sebagai weton yang memiliki tekad tinggi dan semangat pantang menyerah. Pemilik weton ini disebut berjiwa besar, ingin selalu maju, dan mampu menjadi penerang bagi orang lain. 

Baca Juga : DPUPRPKP Beber Strategi Kota Malang Jadi Kota Metropolitan

Namun, di balik sifat idealis dan ambisinya, orang dengan weton ini juga cenderung mudah menyinggung perasaan orang lain karena tutur katanya yang terlalu tegas.

Menurut Primbon Jawa, Pangarasan dari weton Kamis Pahing adalah Lakuning Bumi. Maknanya, orang yang lahir di hari ini memiliki watak pemurah, suka memberi, dan senang melindungi orang lain. Pemilik weton ini dikenal ringan tangan dalam membantu dan memiliki empati tinggi terhadap kesulitan sesama.

Orang berweton Kamis Pahing biasanya menjadi tempat curhat atau sandaran banyak orang karena kebaikan hatinya. Kamis Pahing juga dikenal senang berbagi tanpa pamrih dan berjiwa sosial tinggi, meskipun terkadang tidak semua kebaikannya dihargai dengan tulus.

Dalam Primbon, Pancasuda dari weton ini adalah Lebu Katiyup Angin, yang berarti “apa yang diinginkan sulit tercapai.” Artinya, pemilik weton Kamis Pahing kerap mengalami hambatan atau kegagalan sebelum mencapai tujuan. Usaha yang dijalankan sering kali terasa berat, bahkan kadang menemui jalan buntu.

Namun, makna di baliknya bukan sekadar nasib buruk, melainkan peringatan agar tidak mudah menyerah. Orang dengan weton ini justru akan berhasil jika memiliki kesungguhan, kerja keras, dan ketekunan luar biasa. Dengan disiplin dan doa yang kuat, semua impian yang tampak sulit bisa tercapai.

Hari Kamis Pahing kali ini juga berada di bawah pengaruh Wuku Julungwangi, yang dilambangkan oleh Bathara Sambu, dewa yang membuat seseorang cepat terkenal. 

Primbon menyebutkan, “Berbuat jelek saja lekas terkenal, apalagi berbuat baik.” Artinya, orang yang lahir di Wuku ini perlu berhati-hati dengan tindak tanduknya, karena segala perbuatannya cepat diketahui banyak orang. Jika ia berbuat baik, nama dan reputasinya akan mudah harum. Namun jika melakukan kesalahan, kabar buruknya pun cepat menyebar.

Lambang air di tempayan di depan menggambarkan sifat rela dan ikhlas. Pemilik weton ini tak suka memamerkan kebaikan, melainkan melakukannya secara perlahan dan tulus. Ia juga dikenal berhati lapang, sabar, dan mampu menenangkan suasana.

Masih dari Primbon Jawa, pohon yang menaungi Wuku Julungwangi adalah cemara, yang melambangkan pribadi yang banyak bicara dan berwawasan luas. Orang dengan weton Kamis Pahing umumnya pandai berkomunikasi dan bisa membuat orang lain nyaman. Namun, karena kata-katanya yang lugas, terkadang ucapannya bisa melukai tanpa sengaja.

Baca Juga : Pemkab Malang Komitmen Sukseskan Swasembada Gula Nasional

Pemilik weton ini juga memiliki simbol umbul-umbul di depan, tanda akan datangnya keberuntungan dan perhatian dari orang berpengaruh. Dalam hidupnya, pemilik weton ini sering mendapat kasih Tuhan dan atasan, terutama jika tetap rendah hati dan tidak sombong.

Dalam perumpamaan, orang dengan weton ini digambarkan seperti banteng lumpuh, meski dalam keadaan sulit, tetap tegar dan berani menghadapi ujian hidup. Sikap pantang menyerah inilah yang membuat Kamis Pahing sering bangkit dari kegagalan dan akhirnya berhasil.

Dalam hitungan Kala, Wuku Julungwangi berada di arah Barat Daya. Primbon Jawa mengingatkan agar tidak melakukan perjalanan penting ke arah tersebut selama tujuh hari ke depan, karena dipercaya dapat mendatangkan kesialan kecil atau gangguan dalam perjalanan.

Selain itu, Kamis Pahing pada Wuku Julungwangi juga bukan hari baik untuk memulai perjalanan jauh atau urusan besar. Sebaliknya, hari ini baik digunakan untuk hal-hal yang bersifat perlindungan dan keselamatan, seperti memasang tumbal penolak bala atau membuat benda pelindung seperti tali, dayung, atau tombak.

Menurut Primbon, profesi yang cocok untuk pemilik weton Kamis Pahing adalah bidang yang membutuhkan pemikiran mendalam, ketekunan, dan konsistensi. Pemilik weton ini cocok menjadi guru, pendidik, penulis, seniman, dokter, akuntan, petani, atau pengusaha. Dalam pekerjaan, orang berweton ini jarang cepat puas dan terus berusaha meningkatkan kemampuan diri.

Dalam urusan asmara, Kamis Pahing cocok dengan pasangan yang memiliki neptu sedang, seperti Senin Pon, Selasa Kliwon, atau Rabu Legi. Kombinasi ini diyakini mampu menciptakan hubungan yang seimbang dan harmonis.


Topik

Serba Serbi Kalender Jawa weton pantangan Kamis Pahing



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Yunan Helmy

Serba Serbi

Artikel terkait di Serba Serbi