JATIMTIMES - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang kembali menegaskan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan. Dalam ajang Festival Mangrove VIII di Pantai Martajasah, Bangkalan, Madura, Senin (3/11/2025), kampus ini menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur untuk kategori “Dukungan Peran Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan.”
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur ini dibuka dengan penanaman mangrove dan pelepasan burung ke alam bebas. Aksi simbolik tersebut menjadi pengingat bahwa pelestarian ekosistem pesisir menuntut kolaborasi lintas sektor, termasuk peran aktif dunia pendidikan.
Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si., menerima langsung penghargaan dari Gubernur Jatim. Prof Ilfi hadir bersama Kepala Bagian Umum, Ita Hidayatus Sholihah, S.Ag., M.M., serta 15 mahasiswa yang turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Keterlibatan mahasiswa menjadi bukti bahwa nilai green campus bukan sekadar slogan, tetapi diimplementasikan melalui kegiatan lapangan yang berkelanjutan.
Baca Juga : Trans Jatim Segera Meluncur, Organda Desak Pemkot Malang Benahi Tata Kelola Transportasi
Kepala Dinas Kehutanan Jawa Timur, Dr. Ir. Jumadi, M.MT., menyampaikan apresiasinya atas kontribusi nyata UIN Maliki Malang, terutama melalui pengembangan kawasan hutan kampus yang kini berfungsi sebagai hutan kota di Kota Batu. Ia menilai langkah tersebut sebagai teladan konkret peran perguruan tinggi dalam menjaga keseimbangan lingkungan hidup.
“Inisiatif UIN Maliki Malang memperlihatkan bagaimana pendidikan tinggi dapat berkontribusi langsung terhadap keberlanjutan ekologi di daerah,” ujarnya.
Penghargaan ini menjadi bentuk pengakuan atas konsistensi UIN Maliki Malang dalam mengintegrasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, dengan orientasi pelestarian lingkungan.
Prof. Ilfi melanjutkan, capaian tersebut menjadi dorongan bagi seluruh civitas akademika untuk terus memperkuat praktik kampus berkelanjutan. Baginya, menjaga lingkungan merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan akademik.
Hal ini juga sejalan dengan gagasan tentang Eco-teologi. Menurutnya, Eco-teologi adalah konsep yang menautkan nilai keagamaan dengan kepedulian ekologis, sebuah cara berpikir yang mengingatkan bahwa setiap helai daun adalah ayat Tuhan yang harus dijaga, bukan dieksploitasi.
Baca Juga : Tanggapi Keluhan Pertalite Bikin Motor Brebet, Polres Tulungagung Cek Kandungan BBM di SPBU
Bagi Prof. Ilfi, gagasan eco-teologi bukan hanya teori di atas kertas. Di kampus UIN Maulana Maliki Malang, konsep itu telah dihidupkan melalui langkah nyata: penggunaan energi surya, penanaman pohon di hutan kampus, sistem pengelolaan sampah terpadu, hingga integrasi isu lingkungan dalam kurikulum dan riset mahasiswa.
“UIN Maliki Malang ingin menunjukkan wajah Islam yang progresif, ramah lingkungan, dan sejalan dengan tantangan global,” tutur Prof. Ilfi
Dengan penghargaan ini, UIN Maliki Malang menegaskan posisinya sebagai salah satu perguruan tinggi yang aktif mengembangkan model pendidikan berbasis ekologi dan nilai spiritual Islam, serta berkomitmen menghadirkan dampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
