JATIMTIMES - Mal Pelayan Publik (MPP) Among Warga Kota Batu berupaya melakukan penguatan pelayanan. Kunjungan pengakses layanan di MPP surah mencapai 47 ribu lebih tahun ini. Pemkot mengklaim, hal tersebut juga berdampak pada meningkatnya indeks kepuasan masyarakat (IKM) terhadap layanan.
Hal tersebut dibenarkan Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Batu Evy Rachyuningtyas. Evy memaparkan, tahun 2025 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) melonjak cukup tinggi. Dari semula memiliki skor 85,5 meningkat menjadi 91,2 tahun ini.
Baca Juga : Tokoh Agama Apresiasi Pemberian Honor Guru Ngaji, Kabag Kesra Pemkab Jember Pastikan Tidak Ada Pungli
Soal kunjungan, hingga bulan September 2025 MPP Among Warga mencatat angka kunjungan sebanyak 47.133 orang. "Sementara tahun lalu jumlah pengunjung mencapai 80.948 orang," ungkapnya saat dikonfirmasi, belum lama ini.
Angka kunjungan didominasi oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) sebanyak 19.391 kunjungan. Animo kunjungan itu selalu tinggi lantaran banyaknya aktivitas terkait administrasi kependudukan (adminduk). Sebagai contoh, pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA), Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan sebagainya.
Berikutnya disusul Dinas Kesehatan (Dinkes) yang mencatat ada sebanyak 11.932 kunjungan. Dan diikuti oleh pengakses layanan Bank Jatim dan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda). Ada sebanyak 25 gerai dengan 286 layanan di MPP Among Warga yang dapat diakses oleh masyarakat.
Evy menegaskan, layanan di MPP Among Warga tak hanya dapat diakses secara offline di Balai Kota Among Tani. Melainkan warga juga dapat mengakses secara online. Seperti pengajuan Persetujuan Pembangunan Gedung (PBG), BPJS Ketenagakerjaan, Identitas Kependudukan Digital (IKD) dan sebagainya.
Bahkan, dirinya menambahkan ada beberapa layanan yang dapat diakses masyarakat secara mandiri tanpa antre. Sebagai contoh, melalui Mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) hingga perpustakaan digital. "Kualitas dan kecepatan itu juga menjadi poin penting dalam menambah kepuasan masyarakat," tegasnya.
Baca Juga : Jaga Stabilitas Bahan Pokok, Menteri Perdagangan RI Pantau Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok di Nganjuk
Terpisah, Wali Kota Batu Nurochman pentingnya kompeten, adaptif, dan konsisten dalam pelayanan publik. Dengan adanya transformasi digital pelayanan publik yang inklusif dan adaptif, tentu akan memudahkan masyarakat. “Terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, perempuan, dan penyandang disabilitas,” tuturnya.
Nurochman menekankan standar pelayanan publik tanpa adanya diskriminasi. Pelayanan publik juga harus berbasis human-centered. Artinya ketulusan menjadi indikator utama dalam melayani dan kecepatan merespons.
Wali Kota asal Desa Sumberejo itu juga membuka kesempatan bagi masyarakat untuk menyampaikan apabila ada keluhan. Pemanfaatan data aspirasi dan aduan masyarakat perlu dijadikan bahan bakar inovasi. "Masukan dan penilaian terhadap kualitas layanan publik penting untuk bahan evaluasi agar lebih baik ke depannya," tuturnya.