JATIMTIMES - Peringatan Haul Sunan Gresik ke-425 sekaligus Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah berlangsung hidmat. Di tengah keramaian masyarakat yang memadati kawasan makam Syekh Maulana Malik Ibrahim, jajaran pimpinan Universitas Islam Negeri UIN Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang hadir memberi penghormatan.
Bagi UIN Maliki Malang, momentum haul tidak semata-mata agenda seremonial, melainkan bagian dari penghormatan mendalam kepada salah satu wali penyebar Islam di Nusantara, yang juga menjadi inspirasi penamaan universitas.
Baca Juga : Libur Panjang, Pertamina Patra Niaga Tambah1 Juta Tabung LPG 3 Kg
Kehadiran rombongan UIN Maliki Malang pada Kamis, (4/9/2025) dipimpin langsung oleh Rektor, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si., CAHRM., CRMP., bersama para wakil rektor, kepala biro Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan (AUPK), dekan fakultas, hingga ketua tim dari berbagai unit kerja. Formasi lengkap itu mencerminkan keseriusan kampus untuk tidak hanya hadir sebagai tamu, tetapi juga menegaskan keterikatan historis dan spiritual antara UIN Maliki Malang dengan warisan para wali.
Dalam tradisi akademik UIN Maliki Malang, penghormatan kepada tokoh-tokoh Islam bukan hanya sebatas simbol. Ia menjadi pijakan nilai, terutama dalam membangun kultur keilmuan yang berakar pada spiritualitas sekaligus terbuka pada perkembangan zaman. Prof. Ilfi menegaskan bahwa haul ini menjadi momentum memperkuat hubungan kampus dengan masyarakat Gresik yang selama berabad-abad merawat situs bersejarah tersebut.
“Momentum haul ini bukan hanya soal mengenang, tetapi juga mempererat ikatan kampus dengan masyarakat Gresik yang selama ini menjaga situs penting dalam sejarah Islam,” tutur Prof. Ilfi saat menyerahkan dukungan institusional UIN Maliki Malang untuk pengelolaan dan pemeliharaan kompleks Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim. Selain itu, bantuan bagi pengembangan pendidikan di lingkungan sekitar juga diberikan sebagai wujud kontribusi nyata perguruan tinggi terhadap masyarakat.
Partisipasi UIN Maliki Malang pada haul Sunan Gresik ini juga diposisikan sebagai konsolidasi program pengabdian masyarakat yang telah berjalan selama ini. Melalui lembaga penelitian dan pengabdian, kampus terus mendorong hadirnya kerja nyata di tengah masyarakat. Dukungan terhadap situs sejarah keagamaan menjadi salah satu wujud bahwa perguruan tinggi tidak hanya sibuk di ruang kelas, tetapi juga terjun langsung ke ruang-ruang sosial.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), Dr. H. Isroqunnajah, M.Ag., yang turut memberikan sambutan, menegaskan bahwa UIN Maliki Malang siap memperkuat kiprah sosial dan akademik di wilayah Gresik. Ia juga menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat masyarakat, sembari menyebut bahwa kolaborasi seperti ini akan terus dipertahankan bahkan diperluas.
Rangkaian haul juga diisi dengan mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh dua tokoh agama, yakni Habib Ahmad bin Abu Bakar Assegaf dan KH. Fahmi Amrullah, cucu KH. Hasyim Asy’ari. Pesan-pesan yang mereka sampaikan menekankan pentingnya meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari, memperkuat ukhuwah antarumat, dan menjaga ketakwaan di tengah dinamika zaman. Kehadiran para tokoh agama tersebut memberi warna spiritual yang memperdalam makna acara haul dan maulid ini.
Bagi UIN Maliki Malang, keikutsertaan dalam haul Sunan Gresik adalah bagian dari penegasan identitas keilmuan yang berakar pada nilai-nilai Islam Nusantara. Identitas itu tercermin dalam orientasi Tri Dharma Perguruan Tinggi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang selalu dipayungi khazanah keislaman lokal.
Baca Juga : Wali Kota Mas Ibin Pimpin Deklarasi Damai: Blitar Satukan Langkah Jaga Indonesia, Jogo Bumi Bung Karno
Komitmen ini diwujudkan melalui beberapa program, mulai dari dukungan fisik bagi pengelolaan situs sejarah, penguatan kapasitas lembaga pendidikan di sekitar, hingga pelibatan siswa dalam program pengabdian yang terukur. Kampus juga mendorong agar setiap langkah kolaborasi didokumentasikan dengan baik sehingga dapat menjadi referensi dan tolok ukur perbaikan pada tahun-tahun mendatang.
Keterlibatan UIN Maliki Malang dalam haul Sunan Gresik ke-425 sekaligus Maulid Nabi SAW 1447 H memperlihatkan bagaimana perguruan tinggi Islam ini berupaya menjaga keseimbangan antara menghormati warisan masa lalu dengan membangun masa depan. Penghormatan kepada para wali tidak hanya dilihat sebagai aspek spiritual, tetapi juga sebagai fondasi dalam mengembangkan keilmuan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern.
Melalui momentum ini, UIN Maliki Malang menegaskan bahwa keberadaannya bukan sekadar institusi akademik, melainkan juga mitra strategis masyarakat dalam merawat tradisi, memperkuat pendidikan, dan menanamkan nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin.
