Tayang Perdana Hari Ini, Berikut Sinopsis Lengkap Film Avatar 3: Fire and Ash
Reporter
Mutmainah J
Editor
A Yahya
17 - Dec - 2025, 02:33
JATIMTIMES - Film Avatar: Fire and Ash resmi tayang perdana di bioskop Indonesia mulai 17 Desember 2025. Karya terbaru dari sutradara visioner James Cameron ini menjadi lanjutan dari kesuksesan Avatar: The Way of Water (2022) dan kembali membawa penonton menyelami konflik yang semakin kompleks di Planet Pandora.
Dalam sekuel ketiga ini, James Cameron menghadirkan kisah yang lebih gelap, emosional, dan sarat konflik internal. Petualangan Jake Sully bersama keluarganya tak lagi sekadar soal bertahan hidup dari ancaman manusia, tetapi juga menghadapi perpecahan di antara bangsa Na’vi sendiri.
Baca Juga : Eks Menpora Dito Ariotedjo Resmi Digugat Cerai Istri, Usai Dikaitkan dengan Davina Karamoy
Deretan Pemain Lama dan Wajah Baru
Avatar: Fire and Ash kembali dibintangi oleh jajaran aktor utama dari film sebelumnya, antara lain Sam Worthington (Jake Sully), Zoe Saldaña (Neytiri), Sigourney Weaver, Britain Dalton, dan Trinity Jo-Li Bliss.
Film ini juga menghadirkan karakter-karakter baru yang memperkaya cerita, termasuk kehadiran Oona Chaplin dan David Thewlis, yang memainkan peran penting dalam konflik baru yang muncul di Pandora.
Sinopsis Film Avatar: Fire and Ash
Cerita Avatar 3 berlatar waktu tidak lama setelah peristiwa tragis di The Way of Water. Jake Sully dan keluarganya masih diliputi duka mendalam atas kematian putra sulung mereka, Neteyam. Di tengah proses beradaptasi dengan kehidupan bersama klan Metkayina, ancaman baru mulai muncul dari wilayah vulkanik Pandora.
Ancaman tersebut datang dari Suku Ash (Mangkwan), kelompok Na’vi agresif yang hidup di daerah berapi dan memuja api sebagai simbol kekuatan. Berbeda dengan klan Na’vi lain yang hidup selaras dengan alam, Suku Ash justru menolak keberadaan Eywa, dewi yang selama ini menjadi pusat kepercayaan bangsa Na’vi.
Suku Ash dipimpin oleh Varang, sosok pemimpin kejam dan ambisius yang menjalin aliansi berbahaya dengan Recom Miles Quaritch serta korporasi RDA (Resources Development Administration). Aliansi ini menjadi ancaman serius bagi keluarga Sully dan masa depan Pandora.
Sudut Pandang Baru dan Wilayah Pandora yang Belum Pernah Terlihat
Berbeda dari film sebelumnya, narasi Fire and Ash lebih banyak disampaikan dari sudut pandang Lo’ak, putra kedua Jake Sully. Ia dipaksa tumbuh lebih cepat dan memikul tanggung jawab besar sebagai pelindung keluarga di tengah konflik yang kian memanas.
Perjalanan mereka membawa penonton menjelajahi wilayah baru Pandora, termasuk pertemuan dengan klan pengembara langit yang dikenal sebagai Wind Traders. Film ini juga membuka sisi gelap peradaban Na’vi, menunjukkan bahwa konflik tidak hanya berasal dari manusia, tetapi juga muncul dari perbedaan ideologi di antara mereka sendiri.
Tema Penjajahan Alam yang Semakin Kuat
Seperti film-film sebelumnya, James Cameron tetap konsisten mengangkat tema eksploitasi alam dan kolonialisme manusia. Isu ini terasa semakin relevan ketika Jake Sully mulai menyadari kemungkinan Pandora akan mengalami nasib serupa dengan Bumi.
Baca Juga : Rayakan Malam Natal 2025 di Malang, Ini Gereja-Gereja yang Rutin Mengadakan Ibadah
Salah satu momen krusial terjadi saat Spider secara mengejutkan mampu bernapas di Pandora tanpa alat bantu. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa manusia akan memanfaatkannya sebagai objek eksperimen demi menguasai Pandora sepenuhnya.
Selain itu, ancaman terhadap ekosistem Pandora juga kembali ditampilkan melalui praktik perburuan Tulkun. Kali ini, sosok Payakan memegang peran yang jauh lebih penting dengan dukungan penuh dari Lo’ak.
Aksi, Emosi, dan Visual Spektakuler
Konflik memuncak dengan berbagai adegan aksi intens, salah satunya saat Neytiri melakukan penyelamatan nekat seorang diri di markas RDA. Adegan ini kembali menegaskan keberanian dan kesetiaan bangsa Na’vi dalam mempertahankan keluarga dan tanah mereka.
Dari sisi visual, Avatar: Fire and Ash kembali memanjakan mata dengan detail dunia Pandora yang luar biasa. James Cameron sekali lagi membuktikan kepiawaiannya dalam menciptakan pengalaman sinematik imersif. Penonton sangat disarankan menyaksikan film ini dalam format 3D untuk pengalaman maksimal.
Dengan durasi mencapai 3 jam 17 menit, alur cerita yang padat dan penuh emosi membuat film ini tetap menarik hingga kredit akhir. Avatar: Fire and Ash menjadi babak penting yang membuka konflik lebih besar untuk sekuel-sekuel berikutnya.
